Rabu, 05 Desember 2007

Balok Melatih EQ Anak

Bermain balok susun merupakan salah satu alat bermain konstruksi yang bermanfaat untuk anak. Tidak hanya untuk aspek kognitif, motorik, tetapi juga untuk meningkatkan kecerdasan emosi anak (EQ).

Balok terdiri dari berbagai bentuk. Ada yang segitiga, segiempat, lingkaran, dengan berbagai warna yang menarik. Balok dapat dimainkan sendiri oleh anak, maupun berkelompok dengan teman-temannya. Anak usia batita biasanya belum dapat menciptakan bentuk bangunan yang bermakna. Biasanya anak hanya menumpukkan baloknya saja. Karena pada tahap ini, anak berada dalam tahap perkembangan sensor-motornya. Untuk anak di atas usia batita, mereka sudah dapat menciptakan bentuk yang baru seperti bangunan, jembatan, dan sebagainya.

Karena manfaatnya besar, permainan ini sebaiknya diberikan pada anak sejak usia dini. Untuk bayi, tersedia berbagai balok yang terbuat dari bahan busa.

Manfaat dari bermain balok antara lain:
1) Meningkatkan kemampuan motorik kasar dan halus anak
2) Mengenalkan konsep dasar matematika, yaitu
- mengenalkan konsep berat dan ringan, panjang-pendek, besar-kecil, tinggi-rendah
- belajar mengelompokkan benda berdasarkan bentuk dan warna
- mengenalkan konsep arah kiri-kanan, atas-bawah
3) Merangsang kreativitas dan imajinasi anak
4) Mengembangkan keterampilan bahasa anak (karena anak memberikan label pada benda yang dilihatnya serupa)
5) Bila bermain dengan temannya, permainan ini dapat melatih kepemimpinan, inisiatif, perencanaan, mengemukakan pendapat, dan kemampuan mengarahkan orang lain. Permainan ini juga mengembangkan empati anak dengan menghargai hasil karya orang lain. Inilah yang merupakan bagian dari kecerdasan emosi anak.

Agar permainan balok ini tampak menarik, kita perlu menambahkan alat bermain lain seperti boneka, mobil-mobilan, dan lain sebagainya.

Buku cerita yang berkaitan dengan hasil kreasi anak dapat orangtua perlihatkan, agar perbendaharaan kata anak bertambah banyak. Sebaiknya orangtua hanya berperan sebagai fasilitator dalam permainan ini, agar kreatifitas anak semakin berkembang.

Pemberian mainan balok dilakukan secara bertahap. Pada anak usia kecil, jangan diberikan permainan balok yang rumit karena perkembangan motorik halusnya belum sempurna.

Setelah membaca uraian di atas, mungkin Anda akan tertarik untuk memberi bakol-balok mainan pada putra-putri Anda. Tapi jangan hanya memberi saja. Anda juga harus mendampingi mereka tentunya...

Baiklah... Kalau begitu, sampai jumpa di posting saya berikutnya.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Waaah, udah punya blog baru...

Mampur ya ke blog saya [sherlanova.blogspot.com]