Minggu, 06 Januari 2008

BUILDING SELF-CONFIDENCE AMONG CHILDREN

BUILDING SEF-CONFIDENCE AMONG CHILDREN
OlehWulan Yulia, S.PSi
Certainly, every parents want their child(ren) achieve their optimum growth and development, to be intelligent people, exert themselves with full self-confidence and righteous. For their children have self-confidemce in them, there are several factors their parents should be consider and rewuire their special attentions.especially in terms of their nursery patterns at home. Improper nursery patterns were closely associated with lower self-sonfidence among childrem. There are somet tips to be taken into account, if you wan tobuild SELF-CONFIIDENCE among your children. Some of them,but certainly not limited to, are as follows:
1.Parents Encourage Their Children to be Independent Person. Parents should emcourage their children to be independent person and this should be applied as early possible duuring their early development stages, depending on their ages and abilities such as learning to wear their own clothes, having their lunch themselves, or rearranging their toys themselves. Overprotected parents will generally producfe uninteded,harmful effects on their children, due to the lack of opportnities on the part of the latter to search new things on their own.
2.Parents Accept the Strenghts and Weaknesses of Their Children. Every child was born with its different potentials. Parents should be aware and accept any and every strength and weakness of their own children. Over-demanding parents who ignore the limited capacities of their children will make them frustated that will entail low-confidence among them. In addition, do not ever compare your chiildren one and another.
3.Parents Grant Rewards If your children succeed in performing any of their task, give them reward in form of huging, kissing, or appreciation. It would be better that parents avoid over-criticizing their children.If you want to improve your children's work, do it by formulating positive language such as: "Your writing is good, and it would better if..."
4.Parents Shall Pay Attention and Give Love. Parents shall not apply too much punishments to their children, because if they do so, then their chidren will felt that they were denied and were not been appreciared properly. It would be better that parents pay attention and love, for these will create comfort in them.
5.Parents Encourage Their Children to Develop Their Own Interests and Talents. Every child was born with its different talents. It would be better that, therefore, parents provides their children full opportunities to develop their own interests and talents.
6.Parents Encourage Their Children to be Self-Motivated. If there is any sign that a child has developed poor self-confidence, then his or her parents shall encourage himor her to motivate himself or herself through SELF TALK such as "I can do this job!" to the ectent that he or she would beoptimistics.
7.Parent Provide Their Children Opportinities to Express their own opinion..Basically, every child wants to be appreciated and, therefore, they should be provided with opportunity to express their own views or views/ For instance, if a family is planning a vacancies, the parents should inviolve their children to discuss it such as to choose their preferred story book or colors oftheir clothes

Senin, 24 Desember 2007

Resep Bunda Malaysia

Ayam Malaysia
Bahan :
1 ekor ayam 1,25 kg

Haluskan :
1 sendok teh garan
1/2 sendok teh merica
11/2 sendok teh adas sangrai
1 sendok teh jiten sangrai
18 butir kemiri
4 buah tomat
5 buah bawang merah
2 batang bawang daun
1 batang seledri dipotong potong

- 250 santan kental dari i butir kelapa
-2 sendok makan mentega untuk menumis
-garam secukupnya

Cara membuat :
lumuri bagian luar dan rongga ayam dengan garam dan merica, diamkan selama 1 jam.
Goreng ayam sampai kecoklatan dan ditiskan.
Tumis bumbu yang dihaluskan. SEtelah agak layu, masukkan santan. Biarkan sampai mendidih.
Masukkan ayam sambil dibolak balik supaya bumbu meresap dan mengering. (dengan api kecil).
Hemm... sudah siap sekarang... Selamat mencoba dan menikmati.
Tunggu artikel resep dari luar negeri kita selanjutnya ya...

Rabu, 05 Desember 2007

Balok Melatih EQ Anak

Bermain balok susun merupakan salah satu alat bermain konstruksi yang bermanfaat untuk anak. Tidak hanya untuk aspek kognitif, motorik, tetapi juga untuk meningkatkan kecerdasan emosi anak (EQ).

Balok terdiri dari berbagai bentuk. Ada yang segitiga, segiempat, lingkaran, dengan berbagai warna yang menarik. Balok dapat dimainkan sendiri oleh anak, maupun berkelompok dengan teman-temannya. Anak usia batita biasanya belum dapat menciptakan bentuk bangunan yang bermakna. Biasanya anak hanya menumpukkan baloknya saja. Karena pada tahap ini, anak berada dalam tahap perkembangan sensor-motornya. Untuk anak di atas usia batita, mereka sudah dapat menciptakan bentuk yang baru seperti bangunan, jembatan, dan sebagainya.

Karena manfaatnya besar, permainan ini sebaiknya diberikan pada anak sejak usia dini. Untuk bayi, tersedia berbagai balok yang terbuat dari bahan busa.

Manfaat dari bermain balok antara lain:
1) Meningkatkan kemampuan motorik kasar dan halus anak
2) Mengenalkan konsep dasar matematika, yaitu
- mengenalkan konsep berat dan ringan, panjang-pendek, besar-kecil, tinggi-rendah
- belajar mengelompokkan benda berdasarkan bentuk dan warna
- mengenalkan konsep arah kiri-kanan, atas-bawah
3) Merangsang kreativitas dan imajinasi anak
4) Mengembangkan keterampilan bahasa anak (karena anak memberikan label pada benda yang dilihatnya serupa)
5) Bila bermain dengan temannya, permainan ini dapat melatih kepemimpinan, inisiatif, perencanaan, mengemukakan pendapat, dan kemampuan mengarahkan orang lain. Permainan ini juga mengembangkan empati anak dengan menghargai hasil karya orang lain. Inilah yang merupakan bagian dari kecerdasan emosi anak.

Agar permainan balok ini tampak menarik, kita perlu menambahkan alat bermain lain seperti boneka, mobil-mobilan, dan lain sebagainya.

Buku cerita yang berkaitan dengan hasil kreasi anak dapat orangtua perlihatkan, agar perbendaharaan kata anak bertambah banyak. Sebaiknya orangtua hanya berperan sebagai fasilitator dalam permainan ini, agar kreatifitas anak semakin berkembang.

Pemberian mainan balok dilakukan secara bertahap. Pada anak usia kecil, jangan diberikan permainan balok yang rumit karena perkembangan motorik halusnya belum sempurna.

Setelah membaca uraian di atas, mungkin Anda akan tertarik untuk memberi bakol-balok mainan pada putra-putri Anda. Tapi jangan hanya memberi saja. Anda juga harus mendampingi mereka tentunya...

Baiklah... Kalau begitu, sampai jumpa di posting saya berikutnya.